Di bawah rindang
pohon yang bergerak bebas
Dingin merasuk tubuh,
melenyaplah panas
Ditambah derau angin
yang maju selaras
Hangat tubuhmu
meresap lalui kulit
Lewat celah pakaian
yang terbuka sedikit
Mendekap dengan erat
hentakkan dada
Ada dua tonjolan
sedikit terasa
Harum bau rambutmu menghilangkan
takut
Kita bergerak hanya
sedikit layaknya siput
Datangkan rasa damai
di hati yang tengah kalut
Tuk siap siap terima
amarah di rumah mengikut
Rangkulanmu, yang
buat kita masih tetap di sini
Dekapanmu, yang buat
kita masih begini
Pelukanmu, yang buat
seakan tak ingin lepaskan
Segala rasa kita yang
terungkap walau tak terucap lewat kata-kata
Yang buat telapak ini
tuk sekedar memeluk tak tahan
Tapi masih ingat akan
adanya suatu batasan
Terima kasih atas
pelukan hangat yang selalu engkau berikan.
Ma Ta hari..
Nyarumkop, 10 Juli
2014, 11:30 PM