SURVEI : Bagaimana pandangan orang-orang terhadap tikung menikung ??



Tikung menikung sepertinya sedang menjadi tren saat ini. Tapi jangan salah dulu sahabat nyompu. Yang dimaksud bukan tikung menikung di sirkuit balap.

Tikung menikung pacar orang memang menjadi topik pembicaraan yang sedang hangat-hangat nya diperbincangkan publik terlebih di kalangan anak muda. Banyak pandangan dan pendapat mengenai itu. Hal ini mengakibatkan banyak juga pro dan kontra dari masing-masing individu. Sebagai salah satu website yang selalu menampilkan konten khas anak muda, menarik, asik dan tentunya tetap unik, Nyompu tidak ketinggalan untuk melakukan survei mengenai pandangan orang-orang tentang tikung menikung.
Ini kata mereka :
·         Florentina Rossa, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Untan : “Secara etika menikung kekasih orang sangat tidak dibenarkan. Karena pasti akan selalu ada hati yang terluka.”
·         Rendi, Tim redaksi nyompu : “Selama orang tersebut merasa nyaman dengan pacarnya, dan pada intinya mereka punya komitmen untuk tidak melakukan perselingkuhan. Maka saya jawab, hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Terkecuali keadaan sebaliknya, hubungan sudah tidak harmonis dan hanya sebagai status saja, do it! Karena peluang mendapatkan juga akan besar.”
·         Gading, Mahasiswa Teknik Pertanian Instiper STIPER : “Menurut saya menikung pacar orang bukan suatu hal yang salah, karena sejatinya berpacaran bukan status resmi. Pacaran adalah masa penjajakan yang sebagian besar orang hanya mengartikan pacaran sebagai pemuas kebutuhan batin dan pacaran juga sebenarnya adalah masa percobaan jadi gak salah kan kalo kita cari yang lebih baik.”
·         Cristina Verra, Ilmu Komunikasi Untan : “Nikung pacar orang itu gak baik. Kasian yang punya sebelumnya.”
·         Siska, Mahasiswi Widya Dharma : “Bagi aku sih  gak salah, toh janur kuning belum melengkung jadi masih milik bersama.”
·         Diamita, Mahasiswi STIE Pontianak : “Tikung menikung dibenarkan dengan alasan cinta.”
·         Mico, Mahasiswa Agroteknologi Instiper Yogja : “Salah lah, udah tau kan pacar orang. Coba kalau pacar mu digitukan pasti kamu ndak terima.”
·         Dayana, Mahasiswi Sanata Dharma : “Menurut aku ndak ada salahnya kok nikung pacar teman selagi sama-sama mau. Toh belum tentu pacar dia yang sekarang jodoh dia.”
·         Yerri, Mahasiswa Kehutanan INSTIPER : “Salah lah. Kayak gak ada yang lain jak.”
·         Bara, Mahasiswa Teknik Lingkungan ITY : “Tergantung reaksi! Jika menimbulkan amarah. Kecewa bagi yang dendam bagi yang ditikung maka akan terjadi perkelahian, walaupun si pacar merasa bahagia dan nyaman dengan yang menikung, apalagi kalau sampai si pacar gak bahagia dan mersa nyaman, maka akan salah besar.”
·         Ika, Mahasiswi Manajemen Widya Dharma :”Menurut aku salah. Karena udah milik orang lain, lagipula kan kayaknya nggak laku benar pacar orang aja diembat.”
.        Miga Alysia, Mahasiswi Untan : “Salah. Karena kenapa harus mengganggu hubungan orang lain, sedangkan yang jomblo banyak.”
Tariu, Mahasiswa Hukum Untan : “Menurut aku sih salah. Kenapa ? Status hak milik masih jelas, kalau dalam UU, seseorang yang dengan sengaja atau secara sadar merampas/mengambil hak milik orang lain dapat dikenakan hukuman paling lama 12 bulan penjara dan denda minimal 1 juta rupiah.”

Pendapat boleh beda, tapi tetap menjunjung tinggi kesatuan.
Terkait benar atau salah nya, terserah kalian deh, tapi yang jelas menurut kami 
"Tak ada ukuran yang bisa menakar, kau hanya bisa merasakan betapa seluruh duniamu
telah berubah."

      Survei dilaksanakan dengan metode pertanyaan langsung via perorangan via BBM, Line, SMS, Pesan Facebook, oleh bagian Litbang Nyompu terhadap kalangan tertentu dalam lingkup waktu tertentu, dan oleh orang-orang yang tertentu.
       Terima kasih atas partipasi anda yang telah berargumen dalam survei kali ini. 

Tertanda
Tim Redaksi
Irgi|Rendi|Seltines|Tariu