There Life's After Life

"Kehidupan Setelah Kehidupan" menjadi misteri yang mengundang banyak kontroversi.

      Pembuktian tentang adanya kehidupan setelah kehidupan terus menerus menjadi perdebatan. Terlepas dari ajaran-ajaran serta kepercayaan yang kita pegang selama ini, yang menggambarkan surga sebagai tempat yang menyenangkan dan neraka tempat yang menyeramkan, ada segelintir orang yang beranggapan bahwa keduanya itu hanyalah buah pikiran manusia semata.
Sulit untuk membuktikan apakah “Kehidupan setelah Kehidupan” itu benar-benar terjadi. Tapi tenang aja pada post kali ini gw akan menampilkan beberapa kesaksian orang tentang “Kehidupan setelah Kehidupan”.
1.       Tom Maniyangat
Seorang pemuka agama dari Kerala, India, Tom Maniyangat mengaku pernah mengunjungi neraka dan surga setelah ia mengalami mati suri pada 14 April 1985. Tom meninggal setelah kendaraan yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil jip."Saya melihat tubuh saya dan orang-orang mengangkat tubuh saya ke rumah sakit. Saya dapat mendengar orang menangis dan berdoa untuk saya. Lalu, saya bertemu dengan malaikat penjaga. Ia berkata kepada saya, 'Saya akan membawa kamu ke surga. Tuhan ingin bertemu denganmu."Saat malaikan akan membawanya bertemu Tuhan, Tom diajak melihat neraka. Ia mengatakan, itu merupakan pemandangan yang mengerikan."Saya melihat setan dan iblis di api yang membara, cacing mengeliat, manusia berteriak dan berkelahi. Sebagian disiksa oleh iblis. Saya diberitahu ada tujuh tingkatan penyiksaan di akhirat”.
2.       PDT. PHILLIP MANTOFA
Dibawa ke neraka oleh Tuhan tanggal 1 Januari 2000. Di sana beliau melihat bagaimana orang-orang yang tidak mengenal Tuhan disiksa oleh iblis terus menerus tanpa berhenti. Dia melihat jurang api tanpa dasar yang sangat panas.
3.       JENNIFER PEREZ
Dibawa Tuhan ke neraka pada tanggal 2 Mei 1997. Waktu itu umurnya baru 15 tahun. Di neraka dia melihat setan-setan menyiksa jiwa-jiwa yang belum diselamatkan. Ada yang dipancung, ada yang ditusuk-tusuk badannya. Pulang dari neraka dia langsung bertobat.
4.       P. Lazarus, OFM
“Tiba-tiba saya mendapati diri saya melayang-layang di atas meja operasi memandangi tubuh ragawi saya sendiri,” ceritera Rm Lazarus. “Kemudian, saya menelusuri suatu lorong panjang menuju suatu sinar yang amat terang. Lalu saya terjatuh dan mendapatkan diri saya berada di neraka.”
KUNJUNGAN KE NERAKA
Setan menyambut saya. Saya tahu bahwa dia adalah setan karena pakaian dalamnya berwarna merah dan bara api memancar dari kepalanya. Ketika saya mendekat, tahulah saya bahwa nyala api yang memancar itu sebenarnya hanyalah rambut palsu yang kasar buatannya. Ya, setan sungguh memakai rambut palsu!
Setan mencengkeram leher saya. Ia merenggangkan leher saya hingga panjangnya mencapai 6 kaki (kira-kira 2 meter). Saya merasa seperti telah menjadi seekor jerapah. Setan membuka pintu gerbang neraka dan mendorong saya masuk. Saya terperanjat mendapati bahwa neraka ternyata tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya.
Tidak ada bara ataupun api. Neraka adalah suatu ruangan yang amat luas dengan meja makan besar penuh dengan berbagai macam hidangan yang berlimpah-ruah banyaknya. Namun demikian, semua orang yang berada di sana tampak kurus dan kelaparan. Saya tahu mengapa. Mereka semua mempunyai leher yang panjang, seperti leher saya. Mereka tidak dapat mengulurkan tangan mereka ke mulut mereka. Beberapa di antara mereka berusaha melemparkan makanan itu ke dalam mulutnya, tetapi makanan itu tidak dapat ditangkapnya. Meskipun tersedia makanan berlimpah-ruah, tidak seorang pun dapat makan!   
Saya telah mengucapkan kaul kemiskinan di bumi, jadi saya tahu seperti apa rasanya lapar itu. Tetapi, neraka ini akan amat sangat mengerikan. Saya akan tergoda oleh makanan-makanan enak ini untuk selama-lamanya dan tidak dapat menikmati sedikit pun darinya.
Tiba-tiba sebuah lonceng berbunyi dan seorang setan kecil datang berlari-lari. Ia kelihatan sedih dan membisikkan sesuatu kepada setan. Setan menyeringai dengan cara yang menyebalkan. “Kamu harus pergi dari sini,” gerutunya. “Telah terjadi kesalahan administrasi, Romo. Seharusnya anda ditempatkan di surga.”
KUNJUNGAN KE SURGA
Dapat kalian bayangkan betapa leganya hati saya dapat pergi dari neraka. Setan kecil membawa saya ke sebuah lift dan saya meluncur ke tingkat triliun. Pintu lift terbuka dan Abraham menyambut saya. Ia membuka pintu gerbang surga dan mempersilakan saya masuk. Lagi-lagi saya terperanjat karena ternyata surga sama seperti neraka. Ruangannya sama luasnya. Meja makannya juga sama besarnya dengan berbagai macam hidangan berlimpah di atasnya. Dan yang paling mengerikan, semua orang di surga juga mempunyai leher yang panjangnya 2 meter!
Ketika saya semakin dekat, barulah saya menyadari perbedaannya. Semua orang di surga  dalam keadaan berbahagia dan sehat. Kalian tahu, setiap orang makan secara bergantian. Separuh dari mereka berdiri di atas kursi dan menyuapkan makanan kepada yang lain. Kemudian mereka duduk dan mereka yang sudah makan ganti menyuapi mereka. Itulah perbedaan besar antara surga dan neraka: saling berbagi!

Nah, itulah beberapa kesaksian tentang adanya kehidupan setelah kehidupan. Terlepas dari benar atau tidaknya kesaksian dari orang-orang diatas, sebaiknya kita sebagai orang beriman berjaga-jaga aja, siapa tau apa yang mereka ceritakan itu benar-benar ada.(Irgi Yoma)